Desain pekerjaan atau Job Design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan merupakan suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan.
Desain pekerjaan merupakan keputusan dan tindakan manajerial yang mengkhususkan kedalam cakupan dan hubungan pekerjaan yang obyektif untuk memenuhi kebutuhan organisasi serta kebutuhan social dan pribadi pemegang pekerjaan.
Strategi desain pekerjaan dikembangakan menekankan pentingnya karakteristik pekerjaan inti.
Ukuran perbedaan individu mendorong untuk mengkaji cara meningkatkan persepsi terhadap keragaman, identitas, arti, otonomi dan untuk meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan kerja seandainya para pemegang pekerjaan memilki kebutuhan pertumbuhan yang relative tinggi.
Desain pekerjaan merupakan kegiatan yang paling menantang (dan membingungkan) bagi manajer operasi, hal ini diakibatkan :
Desain pekerjaan merupakan kegiatan yang paling menantang (dan membingungkan) bagi manajer operasi, hal ini diakibatkan :
1. Sering terjadi konflik antara kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan pekerja dan kelompok pekerja dengan kebutuhan-kebutuhan (berbagai persyaratan) proses transformasi.
2. Sifat unik setiap individu mengakibatkan munculnya bermacam-macam tanggapan dalam wujud sikap, kegiatan phisik dan produktivitas dalam pelaksanaan tugas tertentu.
3. Perubahan karakter atau sifat tenaga kerja dan pekerjaan itu sendiri yang membuat model-model tradisional perilaku pekerja dan ketepatan pendekatan-pendekatan pengembangan kerja standar harus selalu dipertanyakan.
>>Pembahasan Desain Pekerjaan
I. Pengertian
Desain pekerjaan adalah suatu pendekatan di dalam suatu pekerjaan yang dilakukan dengan sedemikian rupa untuk memetik minat pekerja dengan mengadakan job enlargement yaitu praktek untuk memperluas isi daripada suatu pekerjaan yang meliputi jenis dan tugas dalam tingkat yang sama dan job enrichment yaitu praktek yang memberikan karyawan tingkat kebebasan yang lebih tinggi terhadap perencanaan dan pengorganisasian melalui implementasi kerja dan evaluasi hasil.
3. Perubahan karakter atau sifat tenaga kerja dan pekerjaan itu sendiri yang membuat model-model tradisional perilaku pekerja dan ketepatan pendekatan-pendekatan pengembangan kerja standar harus selalu dipertanyakan.
>>Pembahasan Desain Pekerjaan
I. Pengertian
Desain pekerjaan adalah suatu pendekatan di dalam suatu pekerjaan yang dilakukan dengan sedemikian rupa untuk memetik minat pekerja dengan mengadakan job enlargement yaitu praktek untuk memperluas isi daripada suatu pekerjaan yang meliputi jenis dan tugas dalam tingkat yang sama dan job enrichment yaitu praktek yang memberikan karyawan tingkat kebebasan yang lebih tinggi terhadap perencanaan dan pengorganisasian melalui implementasi kerja dan evaluasi hasil.
Desain pekerjaan dibuat oleh perusahaan untuk mengatur tugas-tugas yang tepat sasaran, memberikan tugas kepada orang dengan kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki untuk mengerjakan tugas tersebut demi mencapai sasaran dari perusahaan.
Desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan meliputi identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan, syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya.
Desain pekerjaan menguraikan cakupan, kedalaman, dan tujuan dari setiap pekerjaan yang membedakan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. Tujuan pekerjaan dilaksanakan melalui analisis kerja, dimana para menejer menguraiakan pekerjaan sesuai dengan aktifitas yang dituntut agar membuahkan hasil .
II. Manfaat & Tujuan
Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan. Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas.
Tujuan Desain Pekerjaan untuk mengatur penugasan kerja dan menetapkan berbagai faktor yang mempengaruhi struktur pekerjaan akhir supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi dan keperilakuan.
III. Sasaran-Sasaran Desain Pekerjaan
Mempelajari kebutuhan-kebutuhan operasi dan kemampuan orang-orang dan mesin-mesin serta mengembangkan pekerjaanpekerjaan untuk mencapai keseimbangan terbaik yang mungkin, agar dapat "memuaskan" semua faktor-faktor yang relevan.
Menghemat tenaga manusia, menentukan campuran atau kombinasi antara karyawan dan mesin yang paling ekonomis, dan merancang pekerjaan sehingga dapat diperoleh jumlah kepuasan yang memadai.
IV. Elemen-elemen Desain Pekerjaan
Mungkin kegiatan desain yang paling menentang (membingungkan) bagi manajemen adalah pengembangan dan pengaturan pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap karyawan dan kelompok karyawan. Hal ini disebabkan paling tidak hal berikut :
a) Pada hakekatnya terjadi konflik antara kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-ukan keinginan karyawan dan kelompok karyawan dengan persyaratan desain pekerjaan.
b) Sifat unik setiap mengakibatkan munculnya bermacam-macam tanggapan dalam wujud sikap , kegiatan phisik dan produktifitas dalam pelaksanaan pekerjaan tertentu.
c) Perubahan-perubahan lingkungan, organisasiaonal dan perilaku karyawan membuat desain pekerjaan, ketepatan pendekatan-pendekatan pengembangan kerja standard an model-model tradisional perilaku karyawan harus selalu dipertanyakan.
Berbagai tantangan desain pekerjaan bersumber dari permintaan organisasional, lingkungan dan keperilakuan. Bila tuntutan itu dipertimbangkan dan dipadukan secara hati-hati dengan desain pekerjaan yang tepat, hasilnya adalah pekerjaan yang produktif dan memuaskan.
1. Elemen-elemen Organisasional
Elemen-elemen organisasional pada desain pekerjaan ini bersangkutan dengam efisiensi. Pekerjaan yang dirancang secara efisien mendorong karyawan yang mampu dan termotivasi untuk mencapai keluaran maksimum.para ahli mencurahkan riset mereka menemukan cara terbaik untuk merancang pekerjaan yang efisien. Studi gerak dan waktu memberikan suatu disiplin baru, yaitu teknik industri. Berbagai upaya tersebut menunjukan bahwa spesialisasiadalah elemen kunci dalam desain pekerjaan. Berikut elemen-elemen organisasional dalam desain pekerjaan :
a) Pendekatan mekanis
b) Aliran kerja
c) Praktek-praktek kerja
2. Elemen-elemen Lingkungan
Desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan meliputi identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan, syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya.
Desain pekerjaan menguraikan cakupan, kedalaman, dan tujuan dari setiap pekerjaan yang membedakan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. Tujuan pekerjaan dilaksanakan melalui analisis kerja, dimana para menejer menguraiakan pekerjaan sesuai dengan aktifitas yang dituntut agar membuahkan hasil .
II. Manfaat & Tujuan
Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan. Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas.
Tujuan Desain Pekerjaan untuk mengatur penugasan kerja dan menetapkan berbagai faktor yang mempengaruhi struktur pekerjaan akhir supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi dan keperilakuan.
III. Sasaran-Sasaran Desain Pekerjaan
Mempelajari kebutuhan-kebutuhan operasi dan kemampuan orang-orang dan mesin-mesin serta mengembangkan pekerjaanpekerjaan untuk mencapai keseimbangan terbaik yang mungkin, agar dapat "memuaskan" semua faktor-faktor yang relevan.
Menghemat tenaga manusia, menentukan campuran atau kombinasi antara karyawan dan mesin yang paling ekonomis, dan merancang pekerjaan sehingga dapat diperoleh jumlah kepuasan yang memadai.
IV. Elemen-elemen Desain Pekerjaan
Mungkin kegiatan desain yang paling menentang (membingungkan) bagi manajemen adalah pengembangan dan pengaturan pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap karyawan dan kelompok karyawan. Hal ini disebabkan paling tidak hal berikut :
a) Pada hakekatnya terjadi konflik antara kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-ukan keinginan karyawan dan kelompok karyawan dengan persyaratan desain pekerjaan.
b) Sifat unik setiap mengakibatkan munculnya bermacam-macam tanggapan dalam wujud sikap , kegiatan phisik dan produktifitas dalam pelaksanaan pekerjaan tertentu.
c) Perubahan-perubahan lingkungan, organisasiaonal dan perilaku karyawan membuat desain pekerjaan, ketepatan pendekatan-pendekatan pengembangan kerja standard an model-model tradisional perilaku karyawan harus selalu dipertanyakan.
Berbagai tantangan desain pekerjaan bersumber dari permintaan organisasional, lingkungan dan keperilakuan. Bila tuntutan itu dipertimbangkan dan dipadukan secara hati-hati dengan desain pekerjaan yang tepat, hasilnya adalah pekerjaan yang produktif dan memuaskan.
1. Elemen-elemen Organisasional
Elemen-elemen organisasional pada desain pekerjaan ini bersangkutan dengam efisiensi. Pekerjaan yang dirancang secara efisien mendorong karyawan yang mampu dan termotivasi untuk mencapai keluaran maksimum.para ahli mencurahkan riset mereka menemukan cara terbaik untuk merancang pekerjaan yang efisien. Studi gerak dan waktu memberikan suatu disiplin baru, yaitu teknik industri. Berbagai upaya tersebut menunjukan bahwa spesialisasiadalah elemen kunci dalam desain pekerjaan. Berikut elemen-elemen organisasional dalam desain pekerjaan :
a) Pendekatan mekanis
b) Aliran kerja
c) Praktek-praktek kerja
2. Elemen-elemen Lingkungan
Aspek kedua desain pekerjaan berkaitan dengan elemen-elemen lingkungan. Seperti dalam kegiatan personalia, para perancang pekerjaan tidak dapat mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal. Elemen-elemen lingkungan pokok dalam perancangan pekerjaan adalah kemampuan dan tersedianya para karyawan potensial, dan pengharapan-pengharapan social. Berikut elemen-elemen lingkungan :
· Kemampuan tersedianya karyawan
· Berbagai pengharapan social
3. Elemen-elemen Keperilakuan
· Kemampuan tersedianya karyawan
· Berbagai pengharapan social
3. Elemen-elemen Keperilakuan
1) Otonomi
2) Variasi
3) Identitas tugas
4) Umpan balik
Rumusan Masalah
1. Peningkatan dimensi inti pekerjaan
2. Masalah desain ulang
>>Pembahasan Rumusan Masalah
1. Peningkatan Dimensi Inti Pekerjaan
Job redesign adalah mencoba meningkatkan jumlah variasi dan pengalaman autonomi oleh seseorang pada pekerjaan mereka.
Peningkatan ini dianggap diinginkan oleh beberapa manager dan social scientist karena sebuah kecendrungan kekonsistenan pada seluruh abad dua puluh pada pekerjaan-pekerjaan untuk menjadi monoton dan terkontrol secara meningkat. Sedangkan job design adalah spesifikasi dari konten, metode dan hubungan dari pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan teknologi dan kebutuhan organisasi sama baiknya kebutuhan-kebutuhan personal dari pemegang pekerjaan tersebut.
2. Masalah Desain Ulang Pekerjaan
Mendesain ulang proses kerja berarti mengubah cara bekerja dan dalam proses tersebut pasti ada yang menjadi lebih profesional dan ada juga yang akan tidak menyukainya. Pekerjaan yang tinggal sesudah desain ulang proses tersebut akan menjadi aset yang paling berharga. Berikut merupakan masalah yang ditimbulkan dari mendesain ulang.
V. Perluasan Pekerjaan
Untuk meningkatkan kualitas dalam pekerjaan dapat dibuat lebih menarik dengan cara memperluasnya. Ada 2 jenis perluasan pekerjaan,yaitu:
i. Perluasan pekerjaan Job enlargemen adalah perluasan pekerjaan secara horizontal, melalui penambahan lebih banyak tugas kepada karyawan untuk meningkatkan variasi pekerjaan dan mengurangi sifat yang membosankan (monoton) pada pekerjaan, tetapi bukan berarti meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang telah diperluas.
ii. Perluasan pekerjaan Job enrichment adalah perluasan pekerjaan dan tanggung jawab secara vertikal, dan merupakan suatu perubahan yang direncanakan pada kegiatan-kegiatan pekerjaan untuk memberikan variasi yang lebih besar kepada seseorang yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan lebih.
Perluasan secara vertikal diterapkan untuk dapat memberikan kepada karyawan kepuasan lebih besar dan kesempatan bagi perkembangan pribadi.
VI. Pengukuran Kerja
Operasi setiap perusahaan disebut efisien atau tidak biasanya didasarkan atas lama waktu untuk membuat suatu produk atau melaksanakan suatu pelayanan (jasa).
Pernyataan khusus tentang jumlah waktu yang harus digunakan untuk melaksanakan kegiatan tertentu dibawah kondisi kerja normal ini sering disebut standar tenaga kerja (labor standard).
Standar-standar yang telah ditetapkan dan "reasonable" mempunyai berbagai kegunaan, termasuk pemuasan kebutuhan karyawan, penyediaan ukuran prestasi bagi organisasi, dan mempermudah operasi-operasi organisasi.
Ada lima metoda penentuan waktu kegiatan yang dapat digunakan sebagai dasar penetapan standar-standar :
1. Peningkatan Dimensi Inti Pekerjaan
Job redesign adalah mencoba meningkatkan jumlah variasi dan pengalaman autonomi oleh seseorang pada pekerjaan mereka.
Peningkatan ini dianggap diinginkan oleh beberapa manager dan social scientist karena sebuah kecendrungan kekonsistenan pada seluruh abad dua puluh pada pekerjaan-pekerjaan untuk menjadi monoton dan terkontrol secara meningkat. Sedangkan job design adalah spesifikasi dari konten, metode dan hubungan dari pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan teknologi dan kebutuhan organisasi sama baiknya kebutuhan-kebutuhan personal dari pemegang pekerjaan tersebut.
2. Masalah Desain Ulang Pekerjaan
Mendesain ulang proses kerja berarti mengubah cara bekerja dan dalam proses tersebut pasti ada yang menjadi lebih profesional dan ada juga yang akan tidak menyukainya. Pekerjaan yang tinggal sesudah desain ulang proses tersebut akan menjadi aset yang paling berharga. Berikut merupakan masalah yang ditimbulkan dari mendesain ulang.
V. Perluasan Pekerjaan
Untuk meningkatkan kualitas dalam pekerjaan dapat dibuat lebih menarik dengan cara memperluasnya. Ada 2 jenis perluasan pekerjaan,yaitu:
i. Perluasan pekerjaan Job enlargemen adalah perluasan pekerjaan secara horizontal, melalui penambahan lebih banyak tugas kepada karyawan untuk meningkatkan variasi pekerjaan dan mengurangi sifat yang membosankan (monoton) pada pekerjaan, tetapi bukan berarti meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang telah diperluas.
ii. Perluasan pekerjaan Job enrichment adalah perluasan pekerjaan dan tanggung jawab secara vertikal, dan merupakan suatu perubahan yang direncanakan pada kegiatan-kegiatan pekerjaan untuk memberikan variasi yang lebih besar kepada seseorang yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan lebih.
Perluasan secara vertikal diterapkan untuk dapat memberikan kepada karyawan kepuasan lebih besar dan kesempatan bagi perkembangan pribadi.
VI. Pengukuran Kerja
Operasi setiap perusahaan disebut efisien atau tidak biasanya didasarkan atas lama waktu untuk membuat suatu produk atau melaksanakan suatu pelayanan (jasa).
Pernyataan khusus tentang jumlah waktu yang harus digunakan untuk melaksanakan kegiatan tertentu dibawah kondisi kerja normal ini sering disebut standar tenaga kerja (labor standard).
Standar-standar yang telah ditetapkan dan "reasonable" mempunyai berbagai kegunaan, termasuk pemuasan kebutuhan karyawan, penyediaan ukuran prestasi bagi organisasi, dan mempermudah operasi-operasi organisasi.
Ada lima metoda penentuan waktu kegiatan yang dapat digunakan sebagai dasar penetapan standar-standar :
1) Pendekatan historical
2) Studi waktu (time study)
3) Data standar (standard data)
4) Data waktu standar yang ditetapkan sebelumnya (predetermined time-standard data).
5) Pengambilan sampel kerja (work sampling)
Teknik-teknik pengukuran kerja dapat digunakan untuk maksud-maksud sebagai berikut :
1. Mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan.
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja
3. Menentukan tingkat kapasitas.
4. Menentukan harga atau biaya suatu produk.
5. Memperbandingkan metoda-metoda kerja.
6. Memudahkan scheduling operasi-operasi.
7. Menetapkan upah insentif.
2) Studi waktu (time study)
3) Data standar (standard data)
4) Data waktu standar yang ditetapkan sebelumnya (predetermined time-standard data).
5) Pengambilan sampel kerja (work sampling)
Teknik-teknik pengukuran kerja dapat digunakan untuk maksud-maksud sebagai berikut :
1. Mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan.
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja
3. Menentukan tingkat kapasitas.
4. Menentukan harga atau biaya suatu produk.
5. Memperbandingkan metoda-metoda kerja.
6. Memudahkan scheduling operasi-operasi.
7. Menetapkan upah insentif.
Adakah Contoh Kasus nya :)
BalasHapus